Upaya yang dilakukan pemerintah (khususnya bapak
jokowi) untuk menyehatkan masyarakat indonesia yaitu adalah program Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) atau Kartu Indonesia Sehat (KIS). Jumlah penduduk
miskin yang dijamin pemerintah melalui skema Penerima Bantuan Iuran (PBI) dalam
program ini terus meningkat.
Di 2014-2015 jumlah peserta PBI baru sebanyak
86,4 juta jiwa, saat ini meningkat menjadi 92,4 juta dan akan menjadi 94,4 juta
pada 2017 mendatang. Jumlah penduduk yang menjadi peserta dalam skema jaminan
sosial ini juga terus meningkat. Ditargetkan hingga akhir pemerintahan
Jokowi-JK pada 2019 mendatang, Indonesia mencapai Universal Health Coverage
(UHC), di mana seluruh penduduk menjadi peserta JKN.
Tingkat kepuasan publik
terhadap bidang kesehatan di atas 50 persen. Sedangkan bidang lainnya di bawah
50 hingga 30 persen.
Dalam bidang kesehatan ini 6.5 persen responden menyatakan sangat puas, 46.5 persen puas, 23 persen
tidak puas, 3 persen sangat tidak puas, dan 21 persen tidak tahu atau tidak
menjawab.
Namun masih ada
persoalan yang masih dan terus dihadapi oleh pemerintah yatu persoalan gizi
Dari Pemantauan Status Gizi (PSG) Kementrian Kesehatan 2015 menemukan dari
seluruh kabupaten di Indonesia hanya 9 yang tidak memiliki masalah gizi.
Sementara, 404 kabupaten lainnya mempunyai masalah gizi yang
bersifat akut dan kronik. Kategori akut-kronis merupakan tingkat terparah dalam
permasalahan gizi. Akut disebabkan musibah atau penyakit infeksi, misalnya
karena sanitasi buruk. Sedangkan kronis akibat kekurangan gizi yang diderita
sejak dalam kandungan. Akut dan kronis mengindikasikan 20% atau lebih balita
menderita stunting (pendek) dan 5% atau lebih menderita wasting (kurus).
Masalah gizi masih membelenggu Indonesia. Sebanyak 3,8% balita
mengalami gizi buruk, dan 14,9% gizi kurang. Sementara, 3,7% tergolong sangat
kurus dan 8,2% kurus. Sebanyak 10, 1 % tergolong sangat pendek dan 18,9%
pendek. Penderita gizi kurang terbanyak berada di Sulawesi Tenggara, balita
pendek terbanyak di Nusa Tenggara Timur, dan balita kurus di Papua.
No comments:
Post a Comment